Hukum Merayakan Tahun Baru dan Cara Menyikapinya

Hukum Merayakan Tahun Baru dan Cara Menyikapinya


handy.my.id (1/1) - Tahun baru 2021 menjadi momen yang menggembirakan bagi masyarakat pada umumnya. Tetapi sebagai umat muslim tentunya menjadi perkara yang sangat kontroversial.

Meniup terompet, makan malam pada saat jam 12 malam, menyalakan petasan, kembang api dan sebagai macamnya menjadi uforia bagi yang merayakannya. 

Berikut ini Hukum Merayakan Tahun Baru dan Cara Menyikapinya Sebagai Seorang Muslim.

Menyerupai suatu golongan selain muslim hukumnya adalah terlarang seperti apa yang telah disampaikan Rasululloh SAW berikut:

 لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا لَا تَشَبَّهُوا بِالْيَهُودِ وَلَا بِالنَّصَارَى فَإِنَّ تَسْلِيمَ الْيَهُودِ الْإِشَارَةُ بِالْأَصَابِعِ وَتَسْلِيمَ النَّصَارَى الْإِشَارَةُ بِالْأَكُفِّ

“Bukan termasuk golongan kami siapa yang menyerupai kaum selain kami. Janganlah kalian menyerupai Yahudi, juga Nashrani, karena sungguh mereka kaum Yahudi memberi salam dengan isyarat jari jemari, dan kaum Nasrani memberi salam dengan isyarat telapak tangannya” (HR Tirmidzi, hasan)

Jadi seperti meniup terompet di perayaan tahun baru masehi bukan merupakan tradisi orang Islam.

Meniup-meniup terompet adalah tradisi Yahudi pada perjanjian lama. Itu ditiuplah terompet tanduk kerbau untuk menyambut tahun baru, maka jangan kita untuk meniup terompet.

Menyalakan petasan atau mercon juga adalah sikap boros, dalam islam pun kita dilarang untuk boros dan lebih disarankan untuk hemat. Sebagaimana Alloh SWT telah berfirman;


إِنَّ ٱلْمُبَذِّرِينَ كَانُوٓا۟ إِخْوَٰنَ ٱلشَّيَٰطِينِ ۖ وَكَانَ ٱلشَّيْطَٰنُ لِرَبِّهِۦ كَفُورًا

"Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya”.

Selain itu disebut juga dalam Surah Al-Furqan ayat 67:


وَٱلَّذِينَ إِذَآ أَنفَقُوا۟ لَمْ يُسْرِفُوا۟ وَلَمْ يَقْتُرُوا۟ وَكَانَ بَيْنَ ذَٰلِكَ قَوَامًا

"Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta) mereka tidak berlebihan dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian".

Dalam perayaan tahun baru masehi banyak sekali mudorot dan maksiat diluar sana. Sebagai insan muslim yang baik tentunya kita harus menyikapinya dengan baik agar tidak terbawa arus yang tidak baik. 

Bagaimana menyikapinya, berikut ini adalah beberapa saran yang bisa dilakukan.

Mengadakan atau ikut pengajian pada saat perayaan tahun baru.

Kegiatan tersebut lebih bermanfaat dibandingkan merayakan tahun baru yang memang bukan tradisi orang Islam. Selain menambah Ilmu menambah keimanan kita orang Islam kepada Alloh SWT.

Lebih baik tidur. Tidak bergadang juga merupakan manfaat tersendiri bagi tubuh kita karena tubuh kita memerlukan istirahat yang cukup.

Lebih baik menabung dibandingkan membakar bakar uang kita yang kedepannya bermanfaat untuk keperluan genting.

Itulah hukumnya ikut merayakan dan menyikapi perayaan tahun baru masehi ini. Semoga bermanfaat.
Lebih baru Lebih lama